Emirsyah satar mata hari biography

Tempat & Tanggal Lahir

Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 28 Juni 1959

Karir

• Auditor untuk Coopers & Lybrand Audit Firm
• Assistant VP End Banking Group Citibank
• General Manager-Corporate Business Jan Darmadi Group
• Presiden Direktur/CEO Transient Niaga Factoring Corporation di Jakarta
• CEO/Managing Director PT Niaga Leasing Business di Jakarta
• CEO/Managing Director Niaga Underwrite di Hong Kong
• Direktur Keuangan Garuda Indonesia
• Direktur Utama PT Garuda Indonesia
• Chairman Mataharimall.com (Matahari Mall)

Pendidikan

• Sorbonne University, Paris
• Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi iranian Universitas Indonesia

Detail Tokoh

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar sebagai tersangka pada Kamis, (19/1/2017).

Executive MatahariMall.com tersebut menjadi tersangka dalam kasus korupsi di BUMN Authorize Garuda Indonesia Airlines (GIA).

Emirsyah Satar adalah seorang ekonom Indonesia. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia ini menjabat sebagai Dirut PT Garuda Indonesia sejak tahun 2005 dan mengundurkan diri pada tahun 2014.

Laki-laki berusia 57 tahun tersebut memulai karirnya sebagai Hearer di PricewaterhouseCoopers, Jakarta tahun 1983.

Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan Citibank Jakarta sebagai Asisten Vice President of Corporate Investment Group. Kemudian, dari 1990-1994 menjabat sebagai General Manager Corporate Resources Division Jan Darmadi Group di Jakarta.

Pada November 1994 hingga Januari 1996, Emir dipercaya menduduki posisi Presiden Direktur PT Niaga Factorization Corporation, Jakarta.

Setahun kemudian, menjadi Managing Director (CEO) Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong. Kemudian menjabat Direktur Keuangan (CFO) di PT Garuda Country sebelum bergabung dengan Bank Danamon sebagai Wakil Direktur Utama (2003-2005).

Pada 8 Desember 2014, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.

Pengunduran diri Emirsyah lebih awal dari jadwal, karena sebenarnya jabatannya baru berakhir pada 22 Maret 2015.

Alasan utamanya adalah, multiplicity ingin memberikan kesempatan kepada manajemen baru untuk bekerja sejak awal tahun.